Sejarah dan Cara Melakukan Drifting

Senin, 30 Mei 2011




Pertama dan terpenting, drifting adalah hiburan. Di tingkat profesional, drifting merupakan sebuah hobi yang menjanjikan. Drifting adalah sebuah seni ketrampilan teknik menyetir dengan kecepatan tinggi dibarengi dengan kontrol mobil dan nama cabang olahraga balap mobil yang memperlombakan pemakaian teknik tersebut. Dalam kompetisi, pengemudi berusaha untuk membuat agar mobilnya berada dalam posisi miring dan meluncur selama mungkin.

Drifting tumbuh di Jepang sekitar pertengahan 1960-an, dipelopori kalangan motorsport underground yang disebut rolling zuku. Mereka mempraktekkan tekhnik opposite-lock dari reli ini di pegunungan (touge) yang berkelok-kelok dan beraspal licin di wilayah Rokkosan, Hakone, Irohazaka, dan Nagano.

Para samurai touge ini kemudian membawa aksi nekat mereka di perkotaan Jepang. Mereka biasanya ngedrift di jalanan, dok pelabuhan, lapangan parkir tertutup dan di sirkuit setiap weekend. Penggemar drift pun kian banyak dan kompetisi-kompetisi (ikaten) pun mulai banyak digelar di Jepang yang diorganiasi ole Video-OPTION.

Tahun 2001 Daijiro Inada (pendiri Option Magazine dan Tokyo Auto Salon) bersama Keiici 'Dorikin' (raja drifting) Tsuchiya seorang pembalap turing dan dijuluki 'Bapak Drifting Profesional' membuat seri kompetisi drifting profesional (D1 Grand Prix).

Bagi pengemar drifting di Tanah Air, bila susah mencari wadah untuk berkumpul dengan teman-teman sehobi, gabung saja dengan komunitas Indonesian Drifting Community (IDC)

Teknik difting dilakukan dengan cara menginjak gas sampe pol begitu mau dekat tikungan injak rem sambil tarik handbrake kenceng-kenceng terus lakukan countersteer sambil mainkan gas & kopling-nya agar mesin nggak mati. Banyak sih cara lainnya coba kamu cari video bmi tentang drifting lesson by Tsuchiya ada tuh caranya lengkap, kamu bisa cari di youtube.

Banyak orang awam mengira drifting dan slalom adalah sama, ternyata berbeda. Perbedaannya adalah kalau slalom itu cenderung pendek-pendek dan yang menjadi penilaian adalah catatan waktu tercepat, sementara drifting yang dilihat adalah keindahan gerakan mobil pada saat nge-drift dan biasanya drifting dilakukan di sirkuit atau trex yang luas/besar dan panjang.

Spesifikasi mobilnya juga berbeda antara drifting dan salalom. Kalo Mobil di Indonesia yang cocok buat nge-drift adalah mobil dengan penggerak roda belakang seperti Pick Up, Corola Dx, Mark 2, Lancer Sl lama, Nissan Cefiro, BMW, Mercy dll. Selain itu gardannya dipasang LSD (Limited Slip Differential) biar bisa ngesot eh ngepot tuh. Kalo pun gak mau pasang LSD bisa aja dengan cara me-lock diferensialnya tapi umur diferensial jadi pendek tentunya, selain itu rem, anti rol kit, ban, mesin dan suspensi harus dimodifikasi juga. Namun bagi mereka yang telah terbiasa melakukan drifting, mudah untuk terjun ke slalom.

Jenis Mobil Untuk Drifting
Biasanya mobil-mobil yang diturunkan dalam ajang drifting adalah mobil-mobil yang berbobot ringan hingga sedang dengan tipe coupe/sedan dan menggunakan penggerak roda belakang atau FR (front engine, rear-wheel-drive) seperti Nissan Skyline, Nissan Sylvia, Toyota Mark II, Toyota Corolla DX, dan Toyota Levin/Sprinter Trueno (AE86). Soalnya pada mobil jenis ini tenaga untuk sliding selalu disalurkan oleh roda belakang, sedangkan roda depan dimanfaatkan untuk mengontrol mobil/drift.
Tapi saat ini, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa mobil-mobil yang menggunakan tipe penggerak seluruh roda FA (front engine, all-wheel-drive) semacam Subaru Impreza WRX STi dan Mitsubishi Lancer Evolution dan penggerak roda depan FF (front engine, front-wheel-drive) juga ikut turun dalam ajang drifting. Kesulitan akan didapat apabila memakai mobil dengan penggerak roda depan atau FF, dimana tenaga dan kontrol ada di roda depan sehingga agak susah untuk menaklukkan beberapa tikungan sekaligus.

Teknik Dasar Drifting
Teknik drifting dilakukan dengan cara membiarkan ban belakang slip dengan alur yang lebih besar daripada ban depan. Ini biasanya terjadi saat mobil dipacu dengan kecepatan tinggi, kemudian arah dibelokan tanpa mengurangi kecepatan mobil. Jika teknik drifting dilakukan dengan tidak tepat, bisa menyebabkan mobil melintir dan kehilangan kendali. Karena itu, kecepatan dan sudut belokan harus diambil secara akurat.
Ada dua teknik utama yang digunakan oleh drifter untuk menciptakan gerakan drift yaitu Clutching (penggunaan kopling) dan braking (penggunaan rem). Dalam teknik clutching, saat mobil pembalap mendekati tikungan, ia akan menekan kopling dan pindah ke gigi 2. Lalu pembalap akan menekan gas sampai sekitar 4500 rpm. Saat kopling dilepas, akan ada putaran kuat pada ban karena saat itu mesin sedang berputar cepat. Kekuatan besar mendadak ini membuat ban belakang berputar sangat cepat sampai kehilangan traksi dan bagian belakang mobil akan melintir.
Sementara dalam teknik braking, pengemudi menarik rem tangan saat memasuki tikungan sehingga menyebabkan ban belakang terkunci dan kehilangan traksi dan menciptakan gerakan drift. Teknik ini adalah satu-satunya teknik yang bisa digunakan untuk mobil-mobil front wheel-drive (FWD). Sementara untuk mobil rear wheel-drive (RWD) memiliki setidaknya satu lusin teknik. Inilah sebabnya lebih banyak pro drifter yang menggunakan mobil rear wheel drive (RWD) untuk dibesut.
ImageBerikut ini ada beberapa teknik yang biasa dipergunakan ketika drifting.
 
HandBrake Drift
Kopling diinjak dan disaat bersamaan hand-brake ditarik untuk menghilangkan traksi. Ketika traksi sudah hilang, kopling di lepas dan pedal gas ditekan sambil lakukan countersteering.
 
Power Slide
Syaratnya butuh mobil dengan mesin bertenaga besar. Caranya hanya dengan membejek pedal gas habis dan mengontrol arah mobil dengan setir.
 
Shift Lock
Drifting dengan cara menurunkan posisi gigi jadi lebih rendah. Hal ini membuat ban mengunci sehingga traksi hilang.
 
Clutch Kick
Drifting dengan cara menendang kopling segingga menimbulkan guncangan pada transmisi sehingga mempengaruhi keseimbangan mobil. Hal ini bakal membuat mobil slidding.
 
Braking Drift
Caranya saat masuk tikungan pedal rem diinjak sehingga bobot pindah ke depan. Kemudian pedal gas langsung dipijak sehingga ban belakang kehilangan traksi.
 
Feint/Scandinavian Flick
Caranya dengan memindahkan bobot kendaraan ke luar dengan cara memutar setir ke arah luar tikungan dan dengan tiba-tiba memutar balik setir sehingga bagian belakang mobil bergeser. Teknik ini seperti cara menikung mayoritas pereli.
 
Kansei/dynamic drift
Drifting dengan cara mengangkat pedal gas saat kecepatan tinggi. Ini terjadi karena saat pedal gas diangkat bobot pindah dari belakang ke depan.
Saat drift sudah tercipta dengan melakukan teknik yang benar, maka yang selanjutnya harus dilakukan adalah menjaga agar mobil tetap terkontrol. Untuk yang satu ini diperlukan keahlian dari si pengemudi dalam mengontrol kombinasi antara gas dan setir.
Image
Ilustrasi ini memberikan sense yang bagus dari pengemudian dan menginjak pedal gas yang harus anda mengerti untuk menjaga mobil anda ketika melakukan drifting. Ketika menggerakkan mobil dari sudut full drift satu arah ke full drift ke arah yang berlainan, persiapkan untuk bagian belakang yang akan datang dengan tekanan yang berlebih ketika memulai drift dari arah depan. Berikan diri anda banyak ruang untuk menguasai teknik anda agar anda tidak lepas kendali atau menjadi sesuatu yang tidak dapat bergerak.
1.keraskan kemudi (steer hard) sewaktu membelok untuk mulai meluncur, kemudian lakukan banting-kemudi (countersteer) sebelum mobil keluar jalur
2.lanjutkan membanting-kemudi (countersteering) untuk mempertahankan laju luncuran. Ini merupakan tindakan untuk menyeimbangkan
3.sekarang anda mempersiapkan untuk tikungan selanjutnya. Tujuannya adalah agar dapat men-drift sepanjang lintasan yang dilalui tanpa meluruskan mobil selama beberapa saat ketika bagian belakang (buritan) mengayun
4.anda harus memacu kecepatan sekarang, jadi persiapkan untuk membejek gas yang bertujuan untuk menjaga roda bagian belakang tetap meluncur. Traction kills drift!
5.Inilah saat-saat yang tersulit. Menjaga bagian belakang (buritan) tetap meluncur melalui tikungan sangat mudah, tapi men-drift terus pada lintasan lurus yang cukup berat. Pada saat anda kehilangan momentum, posisi mobil akan lurus kembali, tapi anda akan terkejut berpa lama anda dapat mempertahankan posisi meluncurnya. Semoga berhasil!

1 komentar:

  1. Unknown mengatakan...:

    nice info bro...

Posting Komentar

statistik

yahoo messenger!!

Popular Posts