Belasan pemuda dari Komunitas Punk Yogyakarta tidak henti-hentinya bernyanyi di depan ribuan pengungsi di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sejak Senin (8/11) pagi. Lewat musik mereka berharap dapat meredakan kepanikan para pengungsi di lokasi pengungsian korban Merapi terbesar di Yogyakarta ini. Sekitar 61 ribu pengungsi memadati stadion ini.
Kepanikan melanda para pengungsi menyusul fluktuasi aktivitas Gunung Merapi yang sulit ditebak. Gempa yang disertai suara gemuruh yang keras sempat terjadi tadi malam. Bahkan hingga kini, awan panas masih terus menyembur dari puncak Merapi. Kekhawatiran jelas tampak di wajah-wajah para pengungsi.
Karena itulah, para musisi jalanan ini terus menembang. Selain untuk mengurangi kejenuhan tinggal di tenda pemgungsian, mereka juga berharap dapat mengembalikan senyum keceriaan di wajah para pengungsi.(CHR/ANS)
Kepanikan melanda para pengungsi menyusul fluktuasi aktivitas Gunung Merapi yang sulit ditebak. Gempa yang disertai suara gemuruh yang keras sempat terjadi tadi malam. Bahkan hingga kini, awan panas masih terus menyembur dari puncak Merapi. Kekhawatiran jelas tampak di wajah-wajah para pengungsi.
Karena itulah, para musisi jalanan ini terus menembang. Selain untuk mengurangi kejenuhan tinggal di tenda pemgungsian, mereka juga berharap dapat mengembalikan senyum keceriaan di wajah para pengungsi.(CHR/ANS)
0 komentar:
Posting Komentar