Spurs dan Kutukan 17 Tahun

Jumat, 29 Oktober 2010
Liputan6.com, London: Big-match Liga Premier pekan ini terjadi di Old Trafford, Sabtu (30/10) besok saat Manchester United menjamu klub yang di musim lalu mampu menembus hegemoni the big four, Tottenham Hotspur. Laga kali ini menjadi kesempatan bagi tim tamu untuk menghapus atau memutus rekor buruk mereka yang tak pernah menang di Old Trafford sejak 1989 dan di kandang the big four sejak 1993

Kutukan buruk bagi Spurs itu terjadi dalam 67 pertandingan premiership yang terakhir. Kemenangan terakhir yang dapat ditoreh Spurs di kandang the big four terjadi ketika Teddy Sheringham mencetak dua gol ke gawang Liverpool di Anfield Stadium, Agustus 1993. Empat bulan sebelumnya Spurs juga berhasil menekuk Arsenal 3-1. Namun, sejak itu, dalam 67 partai Spurs mengalami 47 kali kekalahan dan 20 kali bermain imbang.

Playmaker Spurs asal Kroasia Luka Modric mengaku cukup terkejut ketika disodorkan rapor buruk klubnya itu. Meski demikian, Modric cukup yakin jika inilah saatnya bagi Spurs memutus kutukan tersebut sebagai upaya mematenkan posisi mereka di zona empat besar. “Kami pernah mengalahkan sejumlah klub elite di White Hart Lanei. Tapi, inilah saatnya bagi kami untuk memermalukan mereka di kandangnya sendiri,” ujar Modric lantang.

Lebih spesifik, di Old Trafford, Spurs tak mampu pulang dengan raihan tiga poin sejak kemenangan 1-0 pada 16 Desember 1989. Ketika itu kompetisi masih bernama First Division. Sejak itu, Spurs menyambangi Theatre of Dream sebanyak 20 kali. Hasilnya? 16 kali menuai kekalahan dan empat kali bermain draw.

Modric pun nyaris mampu mengantarkan Spurs menaklukkan keangkeran Old Trafford ketika kedua tim, bertemu April 2009. Saat itu, gol dari Modric dan Darren Bent membuat Spurs unggul 2-0 di babak pertama. Keputusan kontroversial dari wasit Howard Webb yang memberi hadiah penalti bagi MU di menit ke-57 yang dieksekusi dengan mulus oleh Cristiano Ronaldo membuat tim tuan rumah bangkit dan akhirnya unggul 5-2.

Lebih jauh ke belakang, Modric pun tahu dengan kurang beruntungnya Spurs di Old Trafford. Yang dimaksud adalah tendangan spektakuler Pedro Mendes dari jarak 40 meter yang menerobos gawang Roy Carroll pada Januari 2005, namun tidak disahkan wasit karena hakim garis terlambat berlari melihat terjadinya proses gol tersebut. “Tottenham sempat beberapa kali bermain baik di Old Trafford. Namun, kurang beruntung,” imbuh Modric.

Karenanya, kini Modric sangat berhasrat membalikkan peruntungan Spurs. “Kami tidak akan berpikir bahwa kami tidak akan pernah meraih kemenangan di sana (Old Trafford). Kami harus berpikir positif bahwa kami dapat bermain dengan baik dan memermalukan mereka (MU). Kami mempunyai sejumlah pemain yang piawai dalam urusan mencetak gol. Lagipula, performa kami sedang hangat-hangatnya. Jadi, mengapa kami tidak dapat berharap hasil yang bagus di Old Trafford?” tandas Modric.(MEG/Daily Express)

0 komentar:

Posting Komentar

statistik

yahoo messenger!!

Popular Posts